Social

Selasa, 30 Maret 2010

Sekilas Tentang Pelatihan Akselerasi di Trawas, Mojokerto

COPY PASTE DARI TUGAS BAHASA INDONESIA SAYA ...

:)


TYASHA WARNA VALINDA

XI IA AKSEL / 16

STETSA


PELATIHAN DI TRAWAS

(27-28 Maret 2010)

Jumat 26 Maret 2010, kami siswa kelas XI Akselerasi SMAN 4 Malang diminta untuk berkumpul di sekolah pukul 8 pagi. Kami diberitahu oleh Kepala Sekolah kami tentang rencana pergi ke Trawas, Mojokerto untuk outbond kelas akselerasi semester 2. Kami semua berkumpul, kecuali Agus dan Koi yang tak bisa hadir. Kami sekelas diminta untuk berkumpul di sekolah besok pukul 6 pagi dan kami pun melakukannya.

Sabtu 27 Maret 2010 kami semua berkumpul, dan berangkat. Walaupun jadwal sedikit molor, tak masalah bagi kami. Kami diantar Pak Achsan dan Pak Handoko menuju trawas. Di perjalanan kami bergurau dan berbicara satu sama lain. Kami juga mendengarkan musik. Di jalan ke Trawas, ada kecelakaan. Malang nasib pengemudi truk dan mobil itu. Dengan agak ngeri kami melanjutkan perjalanan.

Sesampainya disana kami semua menuju ke pondok kami masing-masing. Anak laki-laki menuju Pondok Bambu alias “Bamboo Cottage” dan anak perempuan menuju Pondok Kopi alias “Coffe Cottage”. Sekamar ada tiga orang. Saya sekamar dengan Hilda dan Chichi, siswi SMAN 8 Malang. Pemandangan saat itu sungguh menakjubkan, seketika kami meletakkan barang-barang dan berburu foto disana. Berbagai macam gaya kami lakukan, sampai salah satu teman saya Dewi sampai terjatuh ke depan sangking semangatnya berfoto gaya lompatan. Haha… dasar Dewi.

Tak lama setelah itu siswa kelas Akselerasi SMAN 8 Malang datang, mereka masuk ke pondok dan diam, tidak seperti kita yang langsung anarki berfoto ria. Kami diberi waktu untuk istirahat dan harus berkumpul tepat jam 10 di aula milik UBAYA.

Pukul 10 pas kami berkumpul di aula. Kami diberi kue-kue basah untuk pengganjal perut. Selanjutnya kami berkumpul bersama dan membentuk satu yel-yel “Aksel … Prikitiew! Uye-uye! Ihir! G Double O D J O B Goodjob Goodjob!” yel-yel yang simple tetapi sangat lama membuatnya.

Lalu kami mendapatkan informasi tentang apa saja yang akan kami dapatkan disini untuk 2 hari ke depan. Setelah itu kami bermain beberapa permainan. Yang pertama estafet tali, permainan yang sudah biasa kami lakukan. Permainan berakhir dengan dimenangkan oleh kelompok 2, kelompoknya Dewi dan kawan-kawan.

Selanjutnya kami dibentuk menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang. Saya mendapatkan “kelompok sisa” bersama, Dewi, Lucia, Ino, Misbah dan Rey, 3 orang ACOUSTIC (nama kelas kami) dan 3 orang WAFFLE (nama kelas aksel mereka). Kami mendapatkan sesi penugasan, yaitu membuat bahan dengan memanfaatkan barang-barang yang ada dan harus tidak ada sisa. Kami diberi segala macam barang, dan tema penugasan ini adalah ‘Apa yang Dibutuhkan Kelas Akselerasi supaya Ruang Kelas menjadi Ramai’. Seketika saya berpikir untuk membuat Radio.

Ya, dan kami, yang akhirnya disebut sebagai kelompok radio, membuatnya. Dengan saling membantu kami pun selesai, tepat setelah panitia memberitahukan bahwa sesi telah berakhir. Kami pun lega. Selanjutnya Sesi Presentasi, kami menceritakan produk yang kami buat ke depan. Banyak tawa dan canda kami rasakan karena semuanya bersemangat dan menarik. Ada meja serbaguna, tas eksis, lemari, dan tong sampah mobil. Semua menarik. Setelah itu ada sesi evaluasi, sesi menyebalkan. Kak Yani dan Kak Mary marah-marah, tapi setelah itu Kak Listiyo dan Kak Dede menenangkan.

Setelah semua sesi berakhir diumumkan pemenang sesi penugasan, dengan kelompok kami sebagai ‘best product’ dan kelompok Afifah sebagai ‘best process’. Hadiah berupa keripik pun kami nikmati. Akhirnya tiba waktu istirahat sore.

Setelah Ishoma kami pun kembali berkumpul bersama di aula. Kami mengerjakan beberapa sesi lain tentang profesi dan hal-hal semacam itu, kurang menyenangkan. Tetapi dalam sesi pengembangan diri saya cukup terhibur karena kelompok saya kompak dan humoris, gambar kami pun aneh-aneh. Setelah semua selesai kami pun kembali ke pondok dan tidur.

Malam itu saya tidak bisa tidur, entah mengapa. Teman-teman yang lain bergurau, sangat berisik, jadi saya tidak bisa tidur. Dan keesokan harinya, kami harus bangun pagi. Kami berjalan-jalan santai ke suatu tempat terbuka milik UBAYA, dan melakukan beberapa permainan disana. Tetapi, miris nasib saya, tangan saya tidak sengaja terpluntir sewaktu bermain, sakit rasanya.

Setelah itu kami kembali ke pondok, sarapan, mandi dan melanjutkan acara. Ada berbagai macam permainan, salah satunya tebak gambar. Banyak kejadian lucu disana. Kelompok kami pun berhasil menjawab paling banyak, dengan Dewi sebagai penebaknya. Kami pun turut senang.

Setelah itu ada sesi permainan fotogenik, semua harus melakukan pose seperti yang diperintahkan panitia. Kami dibagi menjadi dua, KelompokTempe dan Kelompok Ayam. Semua lucu sekali, saat kami harus menirukan gerakan orang yang aneh-aneh.

Tak terasa acara sudah hamper selesai, setelah sesi terakhir kami melihat foto-foto unik yang terjadi saat pelatihan. Tawa dimana-mana, lucu sekali. Terasa kami semakin betah di pelatihan daripada harus pulang, dua hari tak cukup bagi kami, apalagi dengan besoknya sekolah tetap masuk. Kami merasa betah di pondok. Dan setelah semua selesai, kami pun bersiap pulang.

Sebelum pulang kami mampir sejenak ke suatu warung yang menjual durian. Semua antusias untuk mampir dan makan durian bersama, kecuali saya dan Annisah. Kami berdua tidak suka durian. Kami menjaga jarak dari anak-anak yang lain agar tidak muntah karena baunya. Setelah itu saya dan Annisah kembali ke mobil. Kami berdua terpaksa harus semobil dengan anak-anak yang makan durian, sungguh miris. Saya seakan ingin muntah di mobil.

Akhirnya kami pun pulang dan sampai di Malang lagi.

----