Social

Jumat, 02 September 2011

Bandung

Hello bloggers! Ini akan jadi post yang terlau panjang, heheee.

Ini H+1 Lebaran dan masih di sini lah aku, di Banduuung! Tebak apa? Sebenarnya aku lumayan bosan di sini, karena yahhh aku dan keluarga belum pergi kemana-mana sampai hari ini, kemana-mana yang kumaksud adalah rekreasi, seperti halnya yang kami lakukan tiap tahunnya.

Yahhh, tahun ini, keluargaku cukup banyak ditimpa musibah, tapi alhamdulillah Allah masih membuat kami semua bisa berkumpul di lebaran tahun ini. Sayangnya tahun ini, kami tidak bisa mengajak warga desa untuk berekreasi. Yah, uang bapak sudah terlanjur habis untuk biaya operasi, bayar kuliahku, bayar uang gedungnya Panji, beli mobil untuk mama (yang ini benar-benar bukan musibah -___-) dan lain-lain. Jadi tahun ini kami memutuskan untuk tidak kemana-mana. Yah, seminggu di Bandung, pengeluaran kami bisa setara dengan sebulan di Malang. Apa-apa serba mahal.

Tahun ini, alhamdulillah bapak masih bisa mengadakan syukuran, yang notabene kami adakan tiap tahunnya disini, untuk mensyukuri apapun yang Allah berikan kepada kami. Tahun ini, kami mengadakan syukuran atas selamatnya Bapak dalam kecelakaan maut dan operasinya dua bulan lalu. Bapak mengadakan buka bersama beberapa hari yang lalu, dan beliau menjadi sibuk karena proyek langgar yang didirikannya di Cijagra. Niat baik ini sebelumnya disangkal nenek, karena terlalu sayang jika harus menghabiskan uang lagi dan lagi. Tapi ini semua bapak lakukan demi nenek.

"Pahala dari langgar itu terus mengalir, selama ada orang yang memakainya untuk beribadah." - Bapak.

Itu tadi sekilas tentang kenapa tahun ini kami tak pergi kemana-mana. Jadi inget, tahun lalu kami sekeluarga dan sepupu-sepupu pergi ke Seaworld Ancol dan TMII. Tahun lalunya lagi kami sedesa pergi ke Jakarta, untuk melancong ke berbagai tempat, seperti Ancol, Monas, dan Masjid Istiqlal. Dan begitu pula tahun-tahun menyenangkan sebelumnya. Dipikir-pikir bapak itu orangnya baik banget kalau udah lebaran gini. Hehehee.

Tahun ini, yahhh, kita hanya ingin berkeliling Bandung seperti biasanya. Tujuan utama tahun ini adalah Bosscha dan ITB, seperti biasa. Bapak memang setiap tahunnya mengunjungi ITB, mantan kampusnya ini penuh sesak karena berdekatan dengan Kebun Binatang Bandung dan dekat dengan area Pasar Murah. Jalan-jalan santai di sana memang selalu menyenangkan. Ini kami lakukan tiap hari Jumat, selama kami di Bandung. Tapi ups, sayang sekali lagi, tahun ini kami tidak melakukannya, karena info terlalu penuhnya orang di sana, membuat kami mengalihkan tujuan kami ke Trans Studio Bandung.

Kami berangkat pagi-pagi, lagi-lagi menghindari kemacetan Bandung. Ini tampang girangku sebelum berangkat ... purple everywhere!


Kami berangkat naik mobil Panther, disupiri Mas Min. Iya tujuan hari ini lumayan banyak sih, TSB, BSM, rumah saudara, Cibaduyut, dll. Yap! Kita berangkat. Pertama kita ke rumah saudara di Ci...ah, aku lupa namanya. Ohya, hari ini kami jalan-jalan bersama Bibi Euis dan keluarganya. Ada aa' Deni sama aa' Arif. Hehee. Ini foto di rumah adiknya nenek.


Lalu, kami berpisah setelah itu. Aku sekeluarga beranjak ke TSB BSM, sementara aa' Arif dan keluarganya pulang ke Padalarang. Kami terus, dan lagi-lagi masih sering nyasar kalau nyari BSM itu dimana. Ini dia orang Bandung yang nggak apal Bandung. Maklum, udah lama di Malang, eh tapi di Malang juga masih sering nyasar ding, ehehe. Kami akhirnya sampai di TSB, BSM.


Nasib yang Malang, TSB penuh sesak. Sampai mau antri tiket saja rasanya udah males. Hmm, pintu masuknya yang berupa eskalator pun banjir manusia. Hiks, akhirnya kita sekeluarga BATAL ke sana. Jadi, sedikit menggeje ria di BSM, kami berjalan-jalan. Kami mencari toko SEGA, sejenis toko yang menjual kaset PS, PSP, Wii dan sebangsanya. Maklum, aku dan adik-adikku fanatik sekali pada game. Tapi, nasib Malang kami berlanjut, ternyata SEGA udah pindah ke Dago. Entahlah. Jadi, hari itu di BSM, kami cuman muter-muter nggak jelas. Eh, jelas ding, kami beli J.Co dan berfoto ria. Hahahaa.




Selanjutnya kami ke Dago, masih mencari SEGA. Mall Dago sepi sekali hari itu. Hanya penjual makanan dan cafe yang masih buka, bukan salah penjual, ini memang masih H+1 dan kami sudah ingin belanja. Hmmm. Akhirnya kami nggak nemuin SEGA di mana pun. Frustasi kecil, kami pun ke Cibaduyut.

Cibaduyut, seperti yang kalian tahu, adalah tempat dimana tas, sepatu dan sebangsanya dijual murah. Otomatis, mama, satu-satunya yang gila belanja di keluarga kami, menyerbu berbagai macam toko disana. Sampai-sampai kami menunggunya lamaaa sekali. Sambil nunggu makan J.Co sambil ngemilin J.Cool dulu ... Hahahaa.



Ini beberapa foto yang kami ambil di Cibaduyut, di depan supermarket.




Lalu, setelah hari sudah sore menjelang malam, kami memutuskan untuk pulang. Hmmm, rencana ke Bosscha hari itu ditunda besoknya. Hmmm, kami pulang.

Esoknya, hari Jumat tepatnya, Jumat sore lebih tepatnya, kami melanjutkan acara jalan-jalan Bandung kami. Bosscha! YAY! Kami pergi melewati Tol Cipularang yang katanya angker setelah berkali-kali ada kejadian disana. Perjalanan sore dengan hiasan Sunset tak terasa menyeramkan sama sekali. Oke, kita terus mengikuti petunjuk jalan yang menunjukkan jalan ke LEMBANG, berharap kami tidak tersesat. Hmmm. Akhirnya setelah hujan, kesasar, dan mogok di tengah jalan, kami sampai di LEMBANG.

Terus menanjak ke atas, mencari Observatorium Bosscha. Agak tersesat namun menyenangkan. Berkali-kali turun untuk bertanya ke orang di pinggir jalan, menggunakan Bahasa Sunda tentunya. Akhirnya kami sampai di Bosscha! Namun, nasib malang sepertinya masih menghantui kami, ternyata Bosscha tutup, pegawai dan staffnya libur sampai tanggal 12 September. Betapa tragisnya nasib kami. Alhasil kami hanya bisa lihat-lihat lokasi, tanpa meneropong satu pun benda langit. Yang kusebalkan adalah, ini pertama kalinya aku ke Bosscha, tapi hanya ini yang kudapat. *sigh*

Oke, kami pulang, eh mampir rumahnya a' Arif ding. Kami sekali lagi nyasar ke Padalarang. Hmm, tahun ini benar-benar malang nasib kami. Handheldku juga mati dari awal, jadi tak sempat kufoto satu pun objek yang kami lewati malam itu. Kami awalnya hendak bermalam, tapi nggak jadi. Hmmm, akhirnya pulang. Melewati jalan tol Cipularang lagi, kali ini aku berniat melek sampai rumah, menemani bapak yang nyetir mobil sedan sendiri, tapi ternyata aku gagal, aku tertidur di tengah jalan dan mendapati kami sudah sampai di rumah waktu bangun. Alhamdulillah berapa kali pun kami lewat Cipularang, tak terjadi apa-apa pada kami.

Yakkk, berakhir sudah cerita Bandungku yang benar-benar singkat ini. Heheee. Sampai ketemu tahun depan, Bandung! :)

...tys...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar