Social

Kamis, 16 Desember 2010

Aku Suka Ketidak-biasaan

Hari ini flat.

Hari ini nggak istimewa.

Hari ini biasa.

Tiga kalimat itu selalu terdengar menyebalkan, bahkan dibandingkan dengan "hari ini menyebalkan", apalagi dibandingkan dengan "hari ini menyenangkan". Kata-kata "biasa" justru malah bermakna tak biasa. "Biasa" menunjukkan tak ada yang istimewa. Dan bagiku tak istimewa itu salah. Mestinya hariku istimewa!

Tapi, apapun yang terjadi selalu membuat hariku "biasa". Hari ini pun sepertinya sama saja. Semua biasa. Dan timbul lah niat itu. Niat mengulang masa lalu alias niat bernostalgia. Selalu datang saat aku berpikir "yaaaah hidupku membosankan".

Kalian tahu? Kadang atau bahkan seringkali masa lalu menjadi waktu paling menyenangkan. Mungkin karena hanya hal indah saja yang terpikirkan. Tapi tidak untukku. Aku selalu menghabiskan waktu untuk mengulang hal yang sama sekali tidak menyenangkan. Karena dengan mengulang hal hal itu, aku sedikit lega. Karena aku bisa meyakinkan hatiku: Dulu ... hariku pernah nggak biasa. Aku tersenyum.

Dan kalian tahu? Senyum yang ada di wajahku saat kata-kata itu keluar, adalah senyum asli tanpa paksaan. Senyum yang biasanya kucari-cari karena entah belakangan ini ia bersembunyi. Senyum yang takut keluar. Senyum yang kurasakan ketidak-adaanya beberapa waktu belakangan ini. Senyum yang selama ini telah digantikan oleh fake smile manisku ini.

Mungkin kali ini, aku hanya ingin bercerita tentang betapa berharga masa laluku. Kebanyakan orang bilang, "masa lalu bukan untuk dikenang". Kata-kata itu tidak berlaku bagiku. Karena kuyakin, Masa lalu itu ada untuk dikenang, tetapi dalam batas kewajaran. Tapi aku (selama ini) selalu menyalah artikan "kewajaran itu". Sampai mana batas kewajaran itu? Can you tell me, puhlease?

Bicara tentang kenangan, terlalu banyak yang ingin kuceritakan tentangnya. Terlalu rumit, sampai takbisa dibedakan mana awal dan akhirnya. Terlalu menyerupai labirin. Tapi perlu kalian tahu, aku suka berada dalam labirin ini. Suka berada dalam kerumitan tiada ujung ini. Suka berada dalam sekelibatan masalah. Suka berada dalam kenangan saat hariku ... nggak biasa.

Aku suka mengingat. Bukan ingatan jangka pendek tentunya. Karena ingatan jangka panjangku lebih menyenangkan. Lebih banyak senyuman. Mengingatnya menjadikanku lebih senang lagi karena sekali lagi, kata kata itu keluar. HORE!

Hore aku pernah punya masalah!
Hore aku pernah menjadi nggak biasa!

Bodoh memang, menghiasi hari hari ke depan dengan ingatan masa lalu, tapi aku bersyukur punya itu. Ingatan itu memperingatkanku dalam melakukan sesuatu. Ketidak-biasaan yang kadang kala menjadi dejavu itu, mengikutiku. Menyenangkan :D

Sungguh, aku suka ketidak-biasaan itu. Aku suka keistimewaan masa laluku. Aku suka menjadi berarti. Aku suka dililit masalah. Aku suka berada dalam labirin masa laluku. :D

Jadi kini, tiap aku bangun dan membuka mata aku berharap, senyum... ingatan... hari istimewa... datanglah, hiasi hariku lagi...

a k u m a u h a r i k u n g g a k b i a s a y a t u h a n . . . !

...tys...

2 komentar:

  1. wah yang ini lagi seneng apa lagi sedih tys ? kok mintanya hari yang ngga biasa ke tuhan? :D
    hem .. tapi aku suka kata2mu :) dalem dan bisa bikin makjleb :D

    BalasHapus