Social

Sabtu, 21 Mei 2011

MTD Lagi

Wah, blogwalking daaaan banyak yang ngepost tentang MTD nih! *ceritanya mau ngikut gitu*

MTD alias Malang Tempo Doeloe, adalah acara tahunan yang diadakan di kawasan Ijen, Kota Malang. Acara ini, sesuai namanya, bertemakan suasana Kota Malang, tempo dulu. Sebenernya acara ini nggak jauh beda dari tahun-tahun sebelumnya, meriah dan menyenangkan. (Disini maksudnya meriah adalah penuh sesak, nggak bisa jalan, nggak bisa lihat apapun, apalagi kalau malem minggu *curhat*).

Tahun ini adalah tahun kedua dimana aku mengunjungi MTD bersama ACOUSTIC tercinta. (Habis cari-cari post tahun lalu, eh nggak ada yang tentang MTD). Tahun ini mungkin, merupakan tahun terakhir aku mengunjungi MTD bersama mereka. Sedih ya, harusnya bisa tiga kali, jadi cuman dua kali. Tak apalah, toh kita bisa berkunjung ke lain tempat juga tahun depan, saat reuni tentunya.

Hari ini, juga merupakan hari ulang tahun salah satu ACCers, si Dewi Ratna Sari. Sweet seventeenthnya diadakan di Saboten Shokudo. Kami semua berkumpul disana untuk merayakannya. Tanpa diduga, ternyata teman-teman ACC lain, menyiapkan kejutan bagi kami, yang berulang tahun bulan Mei ini; aku, Gojal, Hilda, Lucia, dan Dewi. Sayangnya Lucia tak hadir sore itu. Wah sedih.

Kejutannya menyenangkan sekali. Aku mendapatkan pil besar, yang ternyata adalah dua buah mug yang dipasangkan, berisi sebuah teddy bear mungil. Wah, terimakasih yaaa. Tahu banget kalo aku suka teddy bear. *peluk satu-satu* Kita berempat, meniup tujuh belas lilin yang dipasang di atas cake bersama. Mengingat kita semua tujuh belas tahun tahun ini. Ini bener-bener unforgettable!

Setelah acara kejutan, kami makan bersama. Hehe, ditraktir Iwed! Makasih ya wed. *cium-cium Iwed* Kita berbincang seputar KULIAH. Bagian ini mengerikan sekali. Apalagi, kalau kamu belum dapet PTN. Hiks, sedikit iri rasanya mendengar teman-teman bercerita "asyik"nya daftar ulang online. Hehee nggak apa kok, nggak apa. *pasang wajah sok tegar*

Setelah cukup lama di Saboten, hmm kira-kira sampai jam tujuh-an, kita akhirnya memutuskan untuk langsung ke MTD. Jalan kaki, mengingat di daerah itu pun macetnya nggak karuan, apalagi ini malem minggu whooa! Kami jalan, menyepur kata kami. Saling mengawasi, jika tiba-tiba salah satu dari kam hilang. Hiks, ironis rasanya kalo sampai ada yang hilang, kita besarnya segimana tuh bisa hilang.

Setelah berjalan "imit-imit", cukup lama, kami merasa cukup lelah. Dengan mulai menyanyikan lagu-lagu, dari yel-yel sampai dangdutan, kami mendapatkan perhatian orang di jalanan. Mungkin mereka kira kami gila, hahaha. Itu semata-mata kami lakukan agar kami tidak merasakan lelah dan agar perhatian orang sekitar terusik, lalu mereka diam dan kami mendapatkan jalan! *licik*

Setelah masuk ke gerbang utama MTD (yang tadi cuman perjalanan menuju gerbang), kami akhirnya bisa mulai menikmati suasana malam itu. Malam minggu yeaah. Dengan tetap menyanyi alay sepanjang jalan ijen itu, kami mendapatkan kesenangan sendiri. Walaupun lumayan malu, karena kenorakan kami, haha tak apa. Ini bakalan jadi yang terakhir kita bisa menikmati MTD di malam minggu, bersama.

Kami mampir di salah satu pedagang gulali, karena aku dan beberapa orang ingin membelinya. Dan maaf, ternyata rasa gulali yang kami beli bener-bener nggak enak. Hoek pahit bangeeet. Di sebelah pak gulali ada, mbak-mbak dengan biolanya. Beraksi untuk mendapatkan sumbangan dana, demi Budaya Indonesia menuju Hungaria. (Kalo nggak salah sih gitu)

Akhirnya kami menghabiskan separuh malam kami, bersama mbak itu. Belum kenal dan menjadi sok kenal, kami bersama berusaha mengumpulkan dana. Ternyata susah sekali ya, menarik perhatian orang itu, apalagi untuk membuat orang itu iba dan memberikan sumbangan. Satu persatu lagu nasional kita nyanyikan, dan seperti biasa, berujung dangdut pastinya. Kami terhibur juga dengan kekonyolan kami sendiri. Menyenangkan membantu.

Akhirnya sudah hampir jam sembilan, kami memutuskan untuk kembali ke Saboten, tempat sepeda motor kami pertama diparkir. Jalanan makin padat seiring bertambah malamnya hari itu. Benar-benar nggak bisa gerak. Akhirnya kami membentuk barisan satu arah, bersepur-sepuran sampai gerbang keluar. Perlahan demi perlahan karena takut kehilangan rombongan, akhirnya kami sampai.

Dengan kaki lecet, tangan kemeng, dan kepala nyut-nyutan, kami sampai lagi di Saboten. Kami duduk-duduk, menikmati momen terakhir hari ini. Hmm, kapan lagi bisa kayak gini? Beneran deh, Sabtu 21 Mei 2011 berkesan! :)

Satu persatu dari kami pulang. Seperti biasa aku dan Afifah pulang bareng. Kita nggak nyasar lagi loh kayak tahun lalu! (hobi banget nyasar kalo lagi berdua, hehehe). Oke malem itu diakhiri dengan senyuman lebar di enam belas anak ingusan yang beranjak dewasa ini, enam belas anak ACOUSTIC.

the unforgettable one ....
... Saturday, 21th May 2011.

...tys...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar